Cerpen

PEDIH

            Jika aku boleh berteriak di tengah malam, maka akan aku teriakan seluruh suara yang terkumpul untuk melepas apa yang aku rasakan sungguh menyiksa, tetapi itu tak mungkin bisa aku lakukan karena begitu menantang kelam nya malam. Kadang ku berfikir hidup tak adil untuk ku jalani. Sejenak ku berfikir, aku sudah tak sanggup lagi dengan keadaan ini, tapi aku harus bisa apa, menangis, bersedih, menyesal, terpuruk / terabaikan…? Secara garis besar keluarga, aku termasuk tak begitu Nampak raut kesedihan yang melandaku. Canda tawa seakan ku jadikan topeng buat hidupku. Ku coba tegar dan kuat di manapun aku berada. Apakah harus mengeluh dan mengeluh lagi, menyesal dan menyesal lagi ?. hampa dan bingung yang ku rasakan saat ini. Aku ingin bebas dan aku ingin lepas dari semua ini.